Ucapkan Lailahaillallah Seseorang Yang Sedang Mendekati Ajal

Orang yang dalam sakratul maut itu mengalami kebingungan yang amat sangat. Karena itu seseorang yang sedang mendekati ajal wajib dituntun dengan ucapan yang telah dicontohkan Nabi.

Dalam hadits Wasilah bin Asqa’disebutkan, “Talqinkan dan hadirkan pada orang yang hendak mati diantara kamu dengan ucapan Lailahaillallah serta gembirakanlah dengan surga, sebab orang laki-laki maupun perempuan yang tabah sekalipun pada saat yang gawat itu akan kebingungan. Demi Allah, pandangan terhadap malaikat maut saja sudah terasa lebih hebat dari seribu kali sabetan pedang. Demi Allah, jiwa seseorang tidak akan meninggalkan dunia sebelum setiap keringatnya terasa sakit karena bingungnya.” [Al-hadits]

Jaminan Rasulullah bagi orang yang sanggup mengucapkan kalimat tahlil di akhir hidupnya. Bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa akhir ucapannya Lailahaillallah, dijamin ia masuk surga.” [HR. Abu Ya’la Dari Abi Said]

Keterangan:

para ulama berpendapat bahwa dalam hal pengucapan kalimat tauhid ini sangat tergantung pada pribadi orang itu sendiri dalam perjalanan hidupnya. Jika seorang hamba itu bukan ahli ibadah maka sulitlah ia mengucapkannya walaupun diajarkan berulang kali dan sebaliknya.

Di samping mendapat jaminan masuk surga bila sanggup mengucapkan kalimat tahlil, orang mukmin juga akan mendapat keringanan berupa berkurangnya rasa sakit ketika ruh keluar dari badan dan kemudahan kematiannya. Rasulullah saw bersabda, “Ruh orang mukmin keluar dari jasadnya sebagaimana keluarnya rambut dari adonan roti.”

Renungan:

Sebenarnya rasa sakit itu tetap ada dan tidak berkurang tetapi karena ada faktor luar yang lebih kuat pengaruhnya [yaitu melihat kedahsyatan indah surga] maka seolah-olah rasa sakit itu tidak terasa sama sekali bahkan seringkali rasa sakit itu disambut dengan senyum di bibir.

Bukti rasa sakit yang sebenarnya ada tetapi tidak dirasakan ini pernah dibuktikan oleh para wanita yang melihat penampilan dan wajah Nabi Yusuf as sambil mengiris buah yang ternyata mereka mengiri-iris tangan mereka sendiri tanpa terasa karena pengaruh kebagusan para Nabi Yusuf as. Bagaimanakah kiranya jika yang dipandang itu para bidadari yang diciptakan dari yakut dan permata, bukan dari tanah seperti Nabi Yusuf as?

Apa yang akan dialami seorang hamba yang telah mati didalam kuburnya?

Seorang hamba [manusia] setelah diletakkan pada kuburnya dan sahabat-sahabatnya telah menyingkir dan pergi hingga yang terdengar hanya suara sandal-sandalnya, lalu datanglah dua malaikat dan mendudukannya lalu berkata kepadanya: ‘Apa yang kamu katakana pada orang ini yaitu Muhammad saw.’ Orang itu menjawab: ‘Aku bersaksi bahwa beliau adalah hamba Allah dan rasul-Nya.’ Lalu dikatakan: ‘Lihatlah tempatmu di neraka yang telah diubah oleh Allah untukmu dengan tempat di surga yang keduanya kelihatan semua.’ Dan adapun orang kafir atau munafik akan berkata: ‘Aku tidak tahu, aku mengatakan seperti kata orang-orang [tidak percaya].’ Maka dikatakan kepadanya: ‘Engkau tidak mengerti dan tidak mengikuti.’ Kemudian dipukullah dengan palu besi dengan pukulan pada antara dua telinganya. Maka ia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh sekelilingnya kecuali oleh manusia dan jin. [HR. Bukhari Dari Anas r.a]

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw bersabda:

“Apabila seseorang telah meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempat kediaman abadinya secara terus-menerus pagi dan petang; jika ia ahli surga akan diperlihatkan kepadanya, dan jika ia ahli neraka maka neraka yang akan dihadapkan kepadanya.” [HR. Bukhari]

Rasululllah saw bersabda dalam sebuah hadits, “kubur itu ada kalanya sebagai jurang dari jurang-jurang neraka atau suatu kebun dari kebun-kebun surga.” [HR. Tirmidzi]

Sabda Rasulullah saw lagi, “kubur itu tempat [perhentian] pertama yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.” [HR. Tirmidzi/Ibnu Majah/Hakim]

Sedang bagi orang-orang yang beriman, kubur merupakan tempat peristirahatan dan transit yang meriangkan hati. Dalam sebuah hadits disebutkan, “orang mukmin di dalam kuburnya seperti berada didalam kebun yang hijau, diluaskan kuburnya tujuh hasta dan bercahaya sehingga keadaannya seperti bulan pada malam purnama.

Sedangkan azab bagi orang kafir, Rasulullah saw bersabda,Azab bagi orang kafir di dalam kuburnya berupa siksa sembilan puluh sembilan tinnin. Tahukah kamu apakah tinnin itu? yaitu sembilan puluh sembilan ular. Sedangkan setiap ular itu memiliki tujuh kepala yang mencakar, mengigit, menyembur hingga tubuh orang kafir menjadi bengkak. Azab itu berlangsung sampai hari kiamat.” [Al-hadits]

Demikianlah tulisan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alla Ta’ala..

-Ibhe Ananda-

1 comments on “Ucapkan Lailahaillallah Seseorang Yang Sedang Mendekati Ajal

Tinggalkan komentar