AMAL

Segolongan orang menyembah-Nya karena takut siksa, itulah ibadah para budak. Segolongan orang menyembah-Nya karena mengharapkan ganjaran, itulah ibadah para pedagang. Dan segolongan orang yang menyembah-Nya karena rasa syukur, itulah ibadah orang-orang yang merdeka.

Segolongan orang menyembah-Nya karena takut siksa, itulah ibadah para budak. Segolongan orang menyembah-Nya karena mengharapkan ganjaran, itulah ibadah para pedagang. Dan segolongan orang yang menyembah-Nya karena rasa syukur, itulah ibadah orang-orang yang merdeka.

Sesungguhnya orang-orang yang lemah imannya sanggup beribadah, namun hanya orang-orang yang kuat imannya yang sanggup meninggalkan kemaksiatan, dan kebaikan-kebaikan yang dilakukan orang-orang munafik hanya mencari kemuliaan dirinya dari manusia dan Allah hanya minta pertanggung jawaban apa yang diperbuat oleh dirinya sendiri, yang tidak dapat dibebankan kepada orang lain, maka berpalinglah dari manusia-manusia yang berpaling dari jalan Allah. (Pustaka)

Buah iman adalah merasa senang melakukan amal ibadah maupun amal kebajikan dan selalu memuaskan diri dengan firman dan sunnah Rasul, inilah tanda-tanda diterimanya amal-amal dan balasannya adalah kelezatan buah-buah amal dunia di akhirat. Tidaklah sah iman seseorang yang mempunyai banyak harta melebihi kebutuhan dirinya dan keluarganya, sementara seorang pengemis pergi meninggalkan pintunya dengan rasa kecewa karena tertolak, yang sesungguhnya ia mampu memberi. Maka dalam waktu ?dekat ia akan melihat dirinya sendiri pergi meninggalkan pintu rahmat Allah dengan rasa kecewa karena tertolak hajat-hajatnya dan musnahnya segala apa yang ia miliki. (Pustaka)

Dunia bagaikan samudera, iman adalah perahu, angin hembusan adalah ketaatan dan pantai adalah akhirat. Cari dan berlabuhlah pada pantai yang indah, karena akhirat adalah alam kemuliaan yang tidak lagi dapat berbuat amal-amal kebaikan tetapi sudah merasakan betapa nikmatnya amal-amal yang mereka lakukan didunia dan mereka selalu membicarakan tentang manusia-manusia yang masih hidup: `Sungguh beruntung mereka yang masih hidup, karena mereka masih dapat menambah amal-amal mereka, sementara kami yang sudah mati, kami sudah merasakan nikmatnya hasil amal-amal kami didunia tetapi kami tidak lagi sanggup menambahnya`. (Pustaka)

Wahai hamba Allah, sesuatu yang baik yang di janjikan-Nya hendaklah jangan ditinggalkan dan sesuatu yang buruk yang dicegah-Nya jangan didambakan. Wahai hamba Allah, takutlah akan hari ketika amal perbuatan akan diperiksa, hari dimana anak-anak telah menjadi tua, dan ketahuilah bahwa dirimu adalah pengawal atasmu, anggota-anggota tubuhmu adalah  penjaga dan  pengawas yang tidak akan berdusta, yang memelihara catatan amal perbuatanmu dan jumlah nafasmu. Kegelapan malam tidak akan dapat menyembunyikanmu dari mereka, sesungguhnya hari esok sangat dekat dengan hari ini dan hari ini akan berangkat dengan segala apa yang ada padanya, sementara hari esok akan segera datang menjemput. (Pustaka)

Allah mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan memahami perasaan-perasaan yang terkandung dihati manusia, karena ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dia menaklukkan segala sesuatu dan menguasai segala sesuatu. Hendaklah setiap orang mengerjakan apa yang harus dilakukannya selama hari-hari kehidupannya sebelum datang kematian, selama hari luangnya sebelum hari sibuknya, selagi masih bernapas sebelum terburu oleh sesaknya napas ajal. Hendaklah menyediakan bekal bagi dirinya masing-masing untuk perjalanan yang panjang dan menyiapkan tempat tinggal yang baik untuk tempat kediaman yang kekal. (Pustaka)

Tinggalkan komentar