HAWA NAFSU

Dengan kelemah lembutan kebutuhan akan dapat diperoleh dan dengan berhati-hati akan mudah segala hal yang dikehendaki. Orang yang berpikir sebelum melakukan sesuatu memliki kecenderungan untuk berhasil dan sebaliknya segala sesuatu yang dilakukan dengan tergesa-gesa kecenderungannya adalah kegagalan.

Barangsiapa yang dalam urusannya berada pada posisi tidak memikirkan akibatnya, maka ia telah menghadapkan dirinya pada musibah yang besar. Tahanlah diri dari suatu jalan jika khawatir akan tersesat, sebab menahan diri ketika ragu adalah lebih baik. Diantara taufik-taufik itu adalah berhentilah ketika ragu. Pelarangan dari apa yang menjadikan mata berkeinginan memandangnya, maka disitulah terletak pahala dan siksa.

Orang yang baik adalah orang yang mampu mengatur nafsunya sesuai keinginannya dan menolaknya dari keburukan dan mencegah nafsu yang bertentangan dengan akal, yaitu dengan menentang keinginannya, dengan demikian sampailah pada derajat orang baik.

Sesungguhnya nafsu adalah permainan, maka jika datang permainan maka hilanglah kesungguhan, sedang agama tidak pernah berdiri tegak dan dunia tidak akan menjadi baik kecuali dengan kesungguhan. Jika meninggalkan suatu yang benar, berarti akan sampai pada suatu yang salah.

Kepada Allah-lah berharap, Dia memperbaiki apa yang rusak dari hati,  sebab hati berada  ditangan-Nya  dan  Dia  mengatur sesuai dengan yang  dikehendaki-Nya. Hendaklah seseorang diantara kalian menjauhkan diri dari aib orang lain yang diketahuinya karena ia mengetahui aib dirinya sendiri.

Hendaklah menyibukkan diri dengan bersyukur karena kesehatan yang diberikan Allah, sementara orang lain diberi cobaan dengan ditimpa penyakit. Jangan mencela orang yang berdosa, bisa saja dosa itu sudah diampuni-Nya dan jangan merasa aman karena melakukan dosa kecil, karena bisa jadi akan diazab karena dosa kecil itu. (Ali bin Abi Thalib r.a)

Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui [05:Al Maaidah:54]

Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa [21:Al Anbiyaa’:37]

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa [17:Al Israa’:11]

Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman. (*)Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat mem bedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu [34:Saba’:20~21]

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa  yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) [03:Al Imran:14]

Iblis berkata: `Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (*)kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka` [15:Al Hijr:39~40]

Hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa [05:Al Maaidah:8]

Jika kamu melahirkan apa yang ada didalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu [02:Al Baqarah:284]

Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum  yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) [49:Al Hujuraat:11]

Rasulullah Saw bersabda: Ada tiga macam orang yang berbincang-bincang dibawah naungan Arasy dengan penuh rasa aman, sedangkan pada saat itu manusia berada dalam penghisaban, yaitu: Seseorang yang tidak takut akan celaan orang yang mencela demi melaksanakan perbuatan Allah, Seseorang yang tidak pernah memanjangkan tangannya kepada barang yang diharamkan oleh Allah SWT, Seseorang yang tidak pernah memandang hal-hal yang diharamkan oleh Allah baginya [HR. Al Ashbahani]

Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya seorang hamba mangatakan kalimat yang diridhoi oleh Allah, padahal tidak memperhatikannya (tidak menyadarinya), maka Allah tetap mengangkat berkat kalimat tersebut beberapa derajat (pahala) untuknya. Dan sesungguhnya seorang hamba mengatakan kalimat yang dimurkai oleh Allah sedangkan ia tidak memperhatikannya (tidak menyadarinya), hal tersebut tetap akan  menjerumus kannya ke dalam neraka [HR. Ahmad]

Rasulullah Saw bersabda: Ingatlah, aku akan memberitahukan kalian ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi tubuh kalian, yaitu diam dan berakhlak yang baik [HR. Abud Dunya]

Rasulullah Saw bersabda: Jaminlah untuk-ku enam perkara dari kalian, niscaya kujamin surga untuk kalian, Apabila kalian berbicara jujurlah, Berjanji tepatilah, Diberi amanat sampaikanlah, Memelihara kemaluan kalian, Tundukkan pandangan mata kalian, Mencegah kedua tangan kalian [HR. Baihaqi]

Rasulullah Saw bersabda: Kelak sesudah-ku, benar-benar umat-ku akan diselimuti oleh fitnah-fitnah yang seakan-akan gelapnya malam, dizaman itu seseorang dipagi hari dalam keadaan mukmin, kemudian disore harinya ia menjadi kafir, banyak kaum yang menjual agamanya dengan harta duniawi yang sedikit [HR. Al Hakim]

Rasulullah Saw bersabda: Fitnah akan melekat dihati manusia bagaikan tikar yang dianyam secara tegak menegak antara satu sama lain. Mana-mana hati yang dihinggapi oleh fitnah, niscaya akan terlekat padanya bintik-bintik hitam. Begitu juga mana hati yang tidak dihinggapinya, akan terlekat padanya bintik-bintik putih hingga hati tersebut terbagi dua. Sebagiannya menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi terkena bahaya fitnah, selama langit dan bumi masih ada. Maka sebagian yang lain menjadi hitam keabu-abuan seperti bejana tembaga berkarat, tidak menyuruh kebaikan dan tidak pula melarang kemungkaran, segala-galanya adalah mengikuti keinginan [HR. Bukhari, Muslim]

Rasulullah Saw bersabda: Beruntunglah orang yang sibuk dengan aib-nya sendiri, tidak memperdulikan aib-aib orang lain, lalu ia menafkahkan kelebihan dari hartanya dan menahan mulutnya [HR. Ad Dailami]

Rasulullah Saw bersabda: Ada dua nikmat yang selalu memperdaya kebanyakan manusia, yaitu sehat dan waktu senggang [HR. Bukhari]

Rasulullah Saw bersabda: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra berkata: Ketika diturunkan ayat: `Siapa yang melakukan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu`. Orang-orang Islam merasa amat sedih, tetapi kemudian Rasulullah Saw bersabda: `Permudahlah dan jangan terlalu berlebih-lebihan serta berusahalah melakukan yang benar. Setiap musibah yang menimpa orang-orang muslim adalah suatu pelebur kesalahan biarpun hanya sekedar tersusuk duri` [HR. Bukhari, Muslim]

Rasulullah Saw bersabda: Ada dua orang pria yang sudah seperti saudara, yang seorang sering berbuat dosa dan yang lainnya tekun beribadah, maka yang tekun beribadah selalu menganggap yang lain bergelimang dosa, dan dia mengatakan pada yang lain, `Kurangilah!` dan yang tekun beribadah berkata: `Demi Alah, Allah tidak mengampunimu atau Allah tidak memasukkan kamu ke surga`. Allah menggenggam roh keduanya dan berfirman pada yang tekun: `Apakah kamu mengetahui Aku?, atau kamu berkuasa atas semua yang ditangan-Ku?`. Allah berfirman pada orang yang bergelimang dosa: `Pergilah dan masuklah ke surga dengan rahmat-Ku`. Dan Allah berfirman pada yang lain: `Kalian bawa dia ke neraka` [HR. Abu Daud]

Rasulullah Saw bersabda: Siapa yang dihitung pada hari kiamat niscaya dia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah SWT telah  berfirman: ` Maka   dia   akan  dihisab dengan mudah dan ringan?`. Beliau bersabda: `Itu bukannya perhitungan, itu hanyalah pembentangan kepada orang-orang yang dihitung pada hari kiamat dan dia akan diazab` [HR. Bukhari, Muslim]

Manusia yang paling sengsara adalah mereka yang menjalani kehidupan ini dengan hanya mengikuti hawa nafsu, dan menuruti setiap dorongan emosi serta keinginan hatinya. Pada kondisi yang demikian, manusia akan merasa setiap peristiwa menjadi sedemikian berat membebani, seluruh sudut kehidupan menjadi makin gelap gulita, kedengkian dan kebencian mudah bergolak didalam hatinya.

Dan akibatnya, ia akan hidup didalam dunia khayalan dan ilusi. Ia akan memandang setiap hal di dunia adalah musuhnya, ia menjadi mudah curiga dan merasa orang disekelilingnya sedang berusaha menyingkirkan dirinya, dan ia akan selalu dibayangi rasa was-was bahwa dunia akan merenggut apa yang ada padanya.

Emosi yang tidak terkendali hanya akan melelahkan, menyakitkan dan meresahkan diri. Dalam keadaan marah, seluruh isi hatinya tertumpah ruah dan ia cenderung berbuat sekehendak nafsunya.

Banyak orang yang tidak mampu melihat indahnya kehidupan, mereka hanya membuka matanya untuk uang, uang dan uang semata. Maka, meskipun ia berjalan melewati taman yang indah, bunga-bunga yang cantik mempesona mereka sama sekali tidak tertarik dengan semua itu. Sesungguhnya ia harus menggunakan uang itu sebagai sebuah sarana untuk membangun keluarga bahagia yang dipenuhi kegembiraan.

Kehidupan ini laksana permainan yang harus diwaspadai. Ia dapat menyulut kekejian, kepedihan dan bencana. Jika demikian sifat-sifat dunia, maka mengapa   harus   begitu   diperhatikan  dan  ditangisi ketika gagal diraih. Keindahan hidup didunia ini acapkali palsu, janji-janjinya hanya fatamorgana, dan apapun yang dilahirkan oleh dunia ini senantiasa berakhir dengan ketiadaan. Orang yang paling bergelimang dengan harta merupakan orang yang paling merasa terancam.

Perhatikanlah orang-orang munafik, betapa rendahnya semangat dan tekad mereka. `Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)`(33:Al Ahzab:13). `Kami takut akan mendapat bencana`(05:Al Maaidah:52). `Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya`(33:Al Ahzab:12). Kecemasan dan pengetahuan mereka hanya sebatas soal hidup enak, rumah yang nyaman, kendaraan yang terbaru, pakaian indah dan makanan yang lezat. Betapa banyak manusia yang hidupnya dari pagi hingga sore, hanya disibukkan oleh kecemasan dan kegelisahan. Keadaan inilah sebenarnya merupakan bencana besar bagi mereka. Letakkan persoalan sesuai dengan porsi dan kedudukannya, jangan melakukan kezaliman untuk mencapai tujuan-tujuan karena rasa cemas dan kegelisahan yang pada akhirnya hanya berupa angan-angan kosong. (`Aidh Al-Qarni)

Hawa nafsu bagaikan lautan yang tidak pernah puas dengan menelan air dari sungai-sungai, sementara hawa nafsu manusia lebih dalam dan lebih luas dari lautan, maka jihad yang paling besar bagi hamba Allah adalah berperang melawan hawa nafsunya. Orang yang mempunyai akal yang sempurna dan mau berpikir  mengenai hakekat kehidupan akan mengerti bahwa dunia  adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang-orang kafir. Maka hakekat kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat yang merupakan karunia dari-Nya. (Pustaka)

Pencarian, kecintaan dan kerinduan kepada Allah adalah jalan untuk mencapai takdir yang baik, karena setan selalu berkeluh kesah tentang takdirnya :`Jika Allah telah mentakdirkan kejahatan itu terjadi, maka aku tidak berkuasa untuk merubahnya dan menjadikannya kebaikan. Demikian pula sebaliknya, sesuatu kebaikan itu terjadi, maka akupun tidak kuasa me rubahnya menjadi kejahatan, maka sesungguhnya apakah yang menjadi kekuasaanku terhadap orang-orang yang beriman?. (Pustaka)

Kehidupan itu bagaikan awan, karena awan pasti bergeser. Setiap manusia akan keluar dari dunia ini seakan tidak pernah masuk ke dalamnya. Maka berhati-hatilah, karena panah kematian akan datang tanpa diketahui. Manusia adalah penunggang punggung usia, semakin menjauhi dunia dan mendekati kubur. Dan bagi yang memilih dunia, maka dia akan beristirahat tanpa pahala, maka takutlah pada kelalaian, karena lalai adalah tipuan setan. (Pustaka)

Hukum di dunia ini fana, segalanya akan berakhir, begitu pula kecantikan yang akan terus memudar. Kecantikan yang hakiki adalah kecantikan nurani dan kemuliaan pribadi, bahkan akan menjadi bekal kita menghadapi kehidupan akhirat yang kekal. Maka waspadalah terhadap rupa dan harta dunia. (Pustaka)

Bilamana seseorang mencintai suatu  perbuatan  buruk, kemudian perbuatan itu membutakan dan memabukkan hatinya, berarti hawa nafsu telah memutuskan akalnya dan dunia telah mematikan hatinya, sementara otaknya penuh dengan pikiran untuk memenuhi hasrat buruknya, akibatnya ia menjadi budak nafsu dan budak dari setiap orang yang turut menyuburkan nafsunya, kemana saja hawa nafsu itu berpaling maka kesanalah ia berpaling, kemana saja hawa nafsu itu bergerak maju maka kesanalah ia bergerak maju, maka ia akan terlihat sebagai jasad tanpa ruh atau amalnya bagaikan ukiran diatas air. (Pustaka)

Wahai hamba Allah, hamba yang paling disukai-Nya adalah orang yang diberi-Nya kemampuan bertindak melawan hawa nafsu, sehingga bathinnya larut dalam kesedihan karena dihinggapi rasa takut kepada-Nya. Wahai hamba Allah, berhati-hatilah dengan waktu, karena waktu akan memperlakukan orang-orang yang hidup sama dengan yang telah pergi, waktu yang berlalu tidak akan kembali dan apa yang ada didalamnya tidak akan kekal. (Pustaka)

2 comments on “HAWA NAFSU

Tinggalkan komentar