“Seorang pebisnis ulung akan menggunakan kata-katanya sebagai media untuk mendulang keuntungan.
Seorang pengacara menggunakan kata-katanya untuk meyakinkan kliennya dan membebaskannya dari jeratan hukum.
Seorang penyair menggubah kata-kata untuk memikat hati para pembaca dan pendengar.
Sementara orang-orang tertentu yang tidak hati-hati dengan mulutnya mengeluarkan kata-kata yang dapat memunculkan api dendam tak berkesudahan.”
Tulisan kali ini membahas tentang sebuah kata-kata yang setiap harinya manusia selalu mengucapkannya baik dalam keadaan sadar dan maupun tidak sadar.
Well, Tuhan menciptakan dunia hanya dengan kata-kata, JADI, MAKA TERJADILAH. Sebab itulah Tuhan memberikan kita hadiah berupa bahasa yang di kenal sebagai KATA-KATA sebagai alat modal komunikasi manusia. Namun ada juga manusia yang tidak bisa berkata-kata yakni orang BISU. Karena itu bersyukurlah bagi kita yang lahir dengan keadaan yang sempurna yang bisa berkata-kata seperti saat sekarang ini.
Bisa juga di baca di sini tentang menjaga lisan agar selalu berbicara baik: https://ibh3.wordpress.com/2012/07/14/menjaga-lisan-agar-selalu-berbicara-baik/#more-3908
Juga bisa baca disini: https://ibh3.wordpress.com/2012/03/26/sukses-atau-sialnya-di-sebabkan-status-facebookmu/
Oleh karena itulah Tuhan memberikan potensi kepada manusia itu berupa kata-kata agar manusia dapat memliharanya dalam menjaga serta bertutur kata yang baik kepada manusia lainya. Tapi ada juga manusia yang senantiasa tidak bisa menjaga kualitas kata-kata itu. Sehingga setiap perkataanya tidak lain adalah hal yang buruk-buruk saja.
Kata-kata yang baik akan menghasilkan sebuah kalimat yang baik kalimat yang baik akan menghasilkan makna yang baik makna yang baik ibarat benih pohon yang baik dan kuat. Dan begitu pun sebaliknya.
Seperti firman Allah SWT: “Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seijin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya manusia ingat dan perumpamaan kalimat yang buruk adalah seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun” (QS, surat Ibrahim 24-26)
Berkatalah yang baik karena kata-katamu ibarat benih yang mampu menegakkan pohon pikiran berbuah [karya] sepanjang masa. Bila ini dilakukan niscaya pahala yang mengalir sampai akhir hayat.
Kata-kata bukan saja berupa sugesti (saran) tetapi juga merupakan do’a, baik dan buruknya energi yang telah terucapkan bukan lagi menjadi milik kita akan tetapi menjadi milik alam semesta jagat raya ini. Karena sesungguhnya kita hidup dalam dunia ini tidaklah seorang diri sudah ada yang mendampinginya yakni para malaikat-malaikat Allah.
“Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat “(Qaaf: 50)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”, “(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”. “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf 16 – 18.)
dan selain itu adanya jin qorin (jin pendamping manusia) yang menemani kita sepangjang hayat. Qorin akan meninggalkan kita setelah manusia itu mati. “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim) Untuk lebih mengetahuinya lagi (siapa itu Qorin) baca di sini: https://ibh3.wordpress.com/sakratul-maut/siapa-itu-qorin/
Jadi setiap kata-kata yang terucap akan kembali kepada kata-kata itu sendiri dan kata-kata itu sendiri memberikan energi kepada alam semesta dan alam semesta mengembalikannya kepada manusia yang mengucapkannya kata-kata tersebut. Kalaulah baik kualitas kata-kata itu maka baiklah untuknya namun sebaliknya kalau kualitas kata-kata itu buruk maka buruklah manusia tersebut.
Fenomena yang sering terjadi
Setiap hari tanpa disadari, mantra-mantra yang sangat kuat dilakukan sebagian orang dengan mengucapkan kata-kata yang negatif terutama karena tidak bisa menjaga kualitas kata-kata itu sendiri dalam kehidupan manusia saat ini. Umumnya karena orangtua yang kurang memahami pendidikan agama dan pendidikan berbahasa yang baik sehingga anak menjadi tidak berkualitas. Salah satu contoh, banyak di antara orang tua kita mengatakan perkataan buruk, “Kau anak bodoh, pemalas, pencuri, kurang ajar, dan lain-lain. Perkataan inilah yang membentuk karakter seorang anak menjadi seperti apa yang di katakan oleh orangtuanya tersebut. Maka alam semesta merespon energi kata-kata itu dan mengantarkan energi ke pikiran anak tersebut dan menjadikannya anak itu menjadi bodoh, malas, pencuri, kurang ajar dan lain-lain.
Selain itu, bukan saja dalam perang orang tua kepada anaknya tetapi banyak juga dalam kehidupan yang pada umumnya. Seperti dalam bidan politik, cinta, pekerjaan dan seterusnya. Ini menjadi tren. Misalnya ; dari sisi percintaan, banyak muda-mudi zaman sekarang kurang bisa menyikapi dalam membangun hubungan cinta dengan kata-kata berkualitas dan umumnya yang terjadi adalah penggunaan kata-kata itu selalu memberikan energi setiap perkataan yang di ucapkan dalam penggunaan kata negatif . Contoh; “Sayang kita putus saja” sesuatu yang diucapkan maka terjadi pembenaran dan terjadi suatu keputusan yaitu putus. Karena di putuskan akhirnya manusia menjadi depresi, delimah, galau, pusing dan strees. Maka itu menjadi daya saran ke proses alam sadar sehingga terciptalah seperti apa yang dipikirkan dan seperti apa yang terucapkan. Karena manusia itu adalah pencipta, pencipta dari apa yang dipikirkannya, kalau yang dipikirkan adalah hal yang membuatnya mereka kecewa maka respon alam semesta memberikan energi keperasaan manusia tersebut dan menjadikannya nyata dalam hitungan semenit saja. Tidak percaya? Berpikir saja stress selama 5 detik lalu lihat hasilnya. Apa yang terjadi? Pasti Anda streeskan. Karena kualitas kata-kata memberikannya kepada pikiran dan pikiran membuatnya menjadikan proses perasaan dan perasaan mendorongnya kea lam bawah sadar dan alam bawah sadar memberikan energi ke alam semesta dan alam semesta menerima dalam bentuk energi dan energy itu berupa afirmasi dan sugesti bahasa tersebut maka hal itu menjadi… dan …menjadi, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan, seperti stress tadi. Inilah yang di sebut sebagai PETAKA yang mula-mulanya kecil, semakin banyak dan semakin menjadi semakin BESAR. Dan masih banyak contoh-contoh yang terjadi lagi.
Begitupun dalam dunia maya misalnya facebook yang menjadi tren sebagai alat komunikasi, bisnis, dakwah, politik sampai kepada percintaan remaja. Banyak di antara pengguna facebook khususnya dalam membuat status sering sekali kita jumpai memakai kata-kata yang tidak berkualitas. Contoh; lagi bete habis nih, duh gue pusing sekali stress seharian kerja dan masih banyak lagi kata-kata negatif lainnya. Secara tidak sadar sebenarnya mereka sudah menciptakan proses kata-kata itu sehingga hal itu mengantarkannya menjadi kenyataan dalam hidupnya. Sangat di sayangkan kalau kita sebagai orang yang terpelajar namun tidak terpelajar dalam penggunaan kata-kata dalam membuat status di facebook. Mungkin sebaiknya sesering kali banyak-banyak intropkesi diri. Terutama dalam penggunaan kalimat. Ingat, kata-kata itu adalah energi yang memberikan sugesti kepada diri sendiri dan menjadikannya benar dalam kehidupan kita sendiri.
Kalau pun hal itu kita sadari dan tidak akan mengulanginya lagi. Maka ada baiknya cepat-cepat mengucapkan astagfirullah lalu memberikan bahasa sugesti kembali sebagai obat penawarnya. Misalkan. Ya Allah semoga apa yang saya katakan tadi tidak menjadikannya kenyataan dan semoga kata-kata saya hancur dan di lebur oleh alam semesta. Amin. Kita yang menciptakan maka kita pun yang menghancurkannya. Jadi, orang-orang yang tidak bisa berkata baik-baik adalah orang-orang yang mendoakan dirinya seperti apa yang mereka pikirkan dan ucapkan. Maka wajar sajalah kalau dalam hidup mereka tidak bermutu, tidak berkualitas, dan tidak ada kemajuan sama sekali. Salah siapa? Ya salah kita sendiri. Berani menyalahkan diri sendiri bukan menyalahkan orang lain.
– Ibhe Ananda-
Inilah salah satu bukti kekuatan kata-kata positif dan negatif
Toples A : Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
Ingatlah ini : Setiap kata yang keluar adalah daya; kekuatan untuk menciptakan pengalaman yang akan terjadi pada anda.
masya Allah, anda sangat pintar..saya suka baca website anda,semoga Allah swt menjaga lisan kita amin.